Liga Champions

Real Madrid Menang 2-0 di San Siro, Membuktikan Bahwa Zidane Mengungguli Conte Perihal Taktik

Liga Champions – Adu taktik dua pelatih top tersaji di balik duel Inter Milan kontra Real Madrid pada matchday 4 Grup B Liga Champions 2020/21, Kamis (26/11/2020) dini hari WIB. Ya, ada Antonio Conte vs Zinedine Zidane.

Keduanya pelatih top, tapi punya filosofi bermain yang jauh berbeda. Conte dikenal dengan taktik khas 3-5-2 dengan satu gaya bermain tapi pernah begitu manjur dan sulit dikalahkan.

Zidane sebaliknya. Dia bukan pelatih yang mengandalkan gaya main tertentu, bahkan tidak punya formasi khusus. Madrid sering bermain dengan 4-3-3, tapi juga beberapa kali bermain 4-4-2.

Kali ini Real Madrid memetik kemenangan 2-0 di San Siro, yang membuktikan bahwa Zidane mengungguli Conte perihal taktik. Madrid tidak bisa menurunkan skuad terbaiknya pada laga kali ini. Sergio Ramos dan Karim Benzema cedera, Casemiro pun baru pulih dari COVID-19. Artinya, laga seharusnya lebih sulit bagi Los Blancos, yang diprediksi akan bermain defensif.

Nyatanya tidak demikian. Zidane menurunkan skuad terbaiknya tanpa gelandang bertahan murni. Toni Kroos dan Luka Modric berduet di lini tengah, plus Martin Odegaard yang bertugas lebih naik menyerang.

Kejutan ada pada nama winger kanan Madrid: Lucas Vazquez. Padahal ada Marco Asensio dan Rodrygo, tapi Zidane lebih memilih Vazquez untuk laga ini.

Eksperimen ini jitu. Vazquez merupakan tipe winger yang rajin turun untuk membantu pertahanan, dan terbukti dia berperan penting membantu barisan bek Madrid.

Absennya Casemiro ini diyakini membuat Inter sedikit terkejut. Antonio Conte menurunkan trio gelandang favoritnya: Arturo Vidal, Nicolo Barella, dan Roberto Gagliardini.

Tanpa Casemiro, seharusnya gelandang Inter bisa lebih berani menyerang, tapi yang terjadi tidak demikian. Inter kalah total di lini tengah, mereka tidak bisa mengungguli duet Toni Kroos dan Luka Modric.

Nahasnya, Inter pun tidak memanfaatkan kekuatan dua full-back mereka: Achraf Hakimi dan Ashley Young. Keduanya bermain terlalu defensif, padahal ada ruang untuk menyerang dan mengirim umpan silang.

Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez pun kesulitan, tidak mendapatkan suplai bola, tidak ada peluang untuk mencetak gol.

Sudah unggul taktik sejak awal, Zidane pun unggul dalam pilihan pergantian pemainnya. Casemiro dimainkan di pertengahan babak kedua untuk menjaga kestabilan, pun memasukkan Rodrygo di saat yang sama.

Pergantian ini jitu. Rodrygo butuh kurang dari semenit untuk mencetak gol pemungkas Madrid. Lalu setelahnya Inter sulit bangkit karena ada Casemiro yang memperkuat barisan pertahanan Madrid.

Kali ini taktik Zidane tepat, sekakmat untuk Conte yang kurang berani bereksperimen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *